WAINGAPU, PGI.OR.ID-Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, Thomas Penturi mengucapkan selamat berkarya bagi seluruh jajaran Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI Periode 2019-2024 dan terima kasih kepada MPH periode 2014-2019 atas kerjanya.
“Pertama-tama saya sampaikan permohonan maaf karena Menteri Agama yang sedianya hadir saat pembukaan tapi karena diundang oleh DPR Komisi VII, maka tidak bisa hadir dan malam ini saya hadir pada penutupan sidang. Terima kasih dan penghargaan yang tinggi pada pada MPH 2014-2019 karena sebagai mitra strategis dan mitra kritis pemerintah. Dan selamat pada Pdt. Gomar dan Pdt. Jacky Manuputty dan berharap MPH yang baru dalam tugas-tugasnya, khususnya dokumen keesaan gereja dalam kehidupan gereja di Indonesia dapat mengambil posisi sebagai mitra strategi/sinergi tapi juga mitra kritis bagi pemerintah. Karena dalam kehidupan kebangsaan Indonesia banyak sekali tantangan keagamaan yang dihadapi,” kata Penturi dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Thomas Penturi menyampaikan bahwa tantangan kehidupan bergereja harus menjadi perspektif baru bagi PGI, yaitu menempatkan perspektif regulatif, yaitu pemikiran-pemikiran yang terkait dengan regulasi penting yang mengatur tentang kehidupan umat di Indonsia. “PGI tidak sebatas sebagai pemadam kebakaran saja dari proses yang terjadi di lingkungan, tapi PGI harus mengambil peran yang sama untuk memberi masukan-masukan penting untuk pengembangan regulasi tata gereja dan kehidupan gereja. Dan itu harus diambil. Juga di tengah-tengah perubahan masyarakat yang begitu cepat, berharap PGI terus memberi masukan dan kritik-kritik penting bagi pemerintah bahwa kehidupan agama bisa terus dijaga dan dibangun. Kita berharap di aras PGI yang cukup besar, yaitu ada 91 sinode menjadi posisi yang penting dari 320 sinode yang tercatat di Dirjen Bimas Kristen,” ujarnya.
Sementara itu sambutan Wakil Bupati Kabupaten Sumba Timur, mewakili pemerintah ke empat kabupten di Sumba, Umbu Lili Pekuwali mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh PGI atas terselenggarakannya sidang raya.
“Ini merupakan kebanggaan bagi warga masyarakat, gereja dan pemerintah daerah atas kepercayaan ini. Atas kepercayaan ini, atas kedatangan dari berbagai peserta seluruh Indonesia, untuk itu kami ucapkan terima kasih,” katanya.
Harapan kami, tambah Wabup Sumba Timur itu, keputusan yang sudah dihasilkan dalam sidang raya adalah upaya untuk bisa diwujudkan bagi masyarakat dan gereja. “Dan bagi Pulau Sumba, bahwa apa yang dilakukan pelayanan gereja adalah begitu besar yang telah dilakukan di pulau ini. Ada rumah sakit dan sekolah yang sudah berdiri sebelum republik ini merdeka untuk itu kehadiran gereja untuk pelayanan bagi masyarakat,” ujarnya.
Ketua Umum PGI periode 2014-2019 Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang menyampaikan terima atas pemerintah dari empat kabupaten, para perwakilan gereja dan para undangan luar negeri yang masih hadir hingga keramahan masyaralat Sumba dan khususnya di Sumab Timur ini.
“Terima kasih atas keramahan dan pelayanannya selama sidang raya ini berjalan. Bahkan kebersihan dan makanan yang selalu bersih dan ada bagi kita semua. Bagi pengurus MPH, MP, BPP, terutama bagi saudaraku Pdt. Gomar Gultom dan Pdt. Jacky Manuputty selamat mengarungi kerja bersama-sama dalam Kristus,” katanya.
Sebagai ungkapan terima kasih PGI memberikan penghargaan dalam cinderamata kepada anggota Sinode GKS, Wakil Bupati Sumba Timur dan ketua panitia pelaksana SR XVII PGI.
Ketum PGI 2019-2024 Pdt. Gomar Gultom ketika dimintai sambutannya menyerahkan sambutannya kepada Sekum Pdt. Jacky Manuputty. Sekum Manuputty menyampaikan ucapan syukur atas terselenggaranya SRXVII PGI. “Program dan rekomendasi sudah didapat lewat proses yang ada ketegangan kecil. Oleh karena itu kita akan berjalan dalam arak-arakan oikumenes dengan melihat Sang Alfa Omega. Terima kasih untuk pengurus lama 2014-2019 dan kami akan melanjutkan tugas ini ke pengurus baru di periode 2019-2024. Terima untuk semua pihak yang menolong selama jalani beberapa hari. Maaf kami jika selama persidangan ini berlangsung jika kunyahan sirih pinang dan tenunan Sumba dan teriakan suka cita Sumba dan maafkan kai karena kami adalah orang-orang yangberjalan dalam araka-arakan ini, Terima kasih atas masyaraat Sumba yang telah diberikan di sini, Than kiranya menyertai semua kita dan kami mohon topangan, doa, semangat dari semua, dari gereja, dari mitra untuk mengembangkan gerekan oikumene di tengah panggilan bangsa dan negera,” katanya.
Sidang Raya di Waingapu, NTT dihadiri 1500 peserta, baik dari 91 anggota PGI, utusan PGIW, mitra PGI dan para undangan baik dari dalam dan luar negeri. Ketua Panitia pelaksana Yohanes Prai menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan gabungan dari empat panitia pelaksana di Pulau Sumba dengan memakan dana sebesar 8,5 miliar rupiah.
“Terima kasih untuk semua pihak sehingga rangkaian kegiatan mulai dari pra sidang raya hingga sidang raya ini telah berjalan dan melahirkan keputusan-keputusan bagi perkemangan gereja. Juga kami sebagai tuan rumah mohon maaf jika ada kekurangan dalam menyabut dan melayani peserta,” ujarnya.